Kamis, 15 Januari 2009

Untuk Palestinaku

Sebuah Pekik untuk Palestina
Dibacakan dalam Orasi Malam Solidaritas Muslim Sorong untuk Palestina.

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ba’da tahmid dan shalawat

Allah Tabaraka wata`ala berfirman:
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)". (QS Al-Anfal 60.)
Saudaraku di jalan Allah
Belum kering luka yang menimpa saudara kita di Afganistan, sementara darah masih saja tumpah dari arteri anak-anak di bumi Irak, begitu juga cechnya masih saja membara, kemudian hari ini kita kembali dipaksa menyaksikan sebuah tragedi kemanusiaan yang begitu telanjang di Gaza Palestina. Enam puluh tahun Zionis Yahudi laknatullah alaih mencengkram Palestina, sejak saat itu tak ada lagi damai yang meliputi hari-hari di sana. Sekian ribu ibu menjadi janda, melepas kepergian suami dan anak lelakinya di tembak mati di depan mata. Para gadis belia di nodai kehormatannya oleh anjing terlaknat yahudi. Anak-anak kehilangan keindahan masa kecil berganti teror yang mengintai tubuh kecil mereka dari balik moncong senjata dan tank baja.

Dan hari ini, derita dan luka itu semakin menganga. Air mata disana berubah menjadi deras darah yang mengalir tak berhenti. Anak-anak tak berdosa satu-persatu pergi tanpa sempat pamit kepada ibu bapaknya. Rumah, mesjid dan jalanan tak lagi menyisakan rasa aman bertukar menjadi kuburan massal yang menggenaskan.

Saudaraku di jalan Allah
Tapi izinkan saya bertutur tentang Palestina dengan cara yang berbeda.
Saat ini para terlaknat itu telah merengsek maju kejantung kota Gaza, bombardir dan peluru melesat-lesat layaknya pesta kembang api di malam tahun baru, namun semangat perlawanan anak-anak palestina terlanjur melesat lebih tinggi, takbir dan munajat mereka membuat bisu peluru dan bombardir itu.

Maka, kucapkan selamat kepadamu wahai bapak-bapak Palestina, yang terlebih dahulu menyerahkan darah dan jiwa membela tanah dan keyakinan. Yang telah menitipkan semangat bagi generasi pemberani dan tak lagi menyisakan rasa takut kecuali bagi Rabb semesta Alam.

Kuucapkan selamat bagimu wahai ibu-ibu Palestina, yang telah melahirkan sekian ribu pahlawan tak habis-habis. Ibu yang membesarkan anak untuk melepas mereka, menjemput impian tertinggi dan terindah yaitu syahid. Ibu yang tak ingin mempercayai perasaan-perasaannya dan masih tersenyum bangga melihat tubuh anaknya terkoyak dengan peluru. Ibu yang telah menancapkan kerinduan kepada jihad kepada anak-anak yang amat belia.

Kuucapkan selamat untukmu wahai bocah-bocah Palestina, yang merelakan taman dan waktu bermain untuk belajar melempar batu, mengumpul recehan untuk membeli senjata agar kelak kau gunakan untuk membalas sang biadab itu.

Kuucapkan selamat untukmu wahai pemuda dan pemudi palestina, yang dengan senang hati menjadi martir-martir tak terbendung, anak-anak muda yang antri menanti giliran menggapai syahid. Belajar puisi dan arimatika adalah masa lalu bagimu, kini yang ada hanyalah pelajaran strategi serta merakit bom dan peluru kendali.

Selamat bagimu Palestina, tanah yang di berkahi dan terpilih menjadi bumi jihad, dan tak kan berhenti perjuangan sampai yahudi terlaknat itu di kalahkan, bahkan hingga batu bicara “ ini dia yahudi dibelakang saya, datang dan bunuhlah”(Al Hadits). Demi Allah, sungguh kebatilan akan binasa dan al Haq pasti menang. Allahu akbar !!! -nuas-

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sorong-Papua, 15 Januari 2009




Tidak ada komentar: