Kamis, 02 Juni 2011

Berangkatlah...

Berangkatlah kawan…jangan berdiam lebih lama, jejaki tanah-tanah yang jauh, di tanah yang asing, tempat yang bahkan namanya tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Jangan berikan rasa ragu pada langkah itu, bebaskan ia mengalir, seperti arus yang merindukan lautan, bergerak tak gamang dan tanpa rasa takut.



Tak perlulah khawatir, sebab di sana teriknya tak berbeda dengan hangat mentari yang menggantung di langit kita setiap hari di sini, angin dan badainya akan menjadi kenangan suka duka mengharukan yang akan membuatmu menjadi lebih kuat, orang-orangnya akan menjadi sahabat dan saudaramu yang baru, tempat berbagi dan menyerap pelajaran tentang makna persaudaraan.



Lalu bagaimana dengan kerinduan, kepada orang-orang tercinta, orang tua, guru, para sahabat, atau siapapun mereka yang telah mengambil tempat di hati terdalam? Satu dua hari mungkin ia akan mengganggumu, ini memang sangat manusiawi kawan. Tapi berikutnya engkau akan terbangun pada sebuah pagi dengan tekad yang sadar bahwa karya harus segera di mulai. Dan setelah itu kerinduanmu akan berubah menjadi doa-doa yang kuat. Menjelma menjadi nyala yang membakar semangatmu.



Di perjalanan itu akan engkau temukan saripati kehidupan, ketika hadir pada kenyataan hidup yang sesungguhnya, melihat sendiri, mendengarkan sendiri, dan ikut merasakan sendiri tanpa perantara sebagaimana apa yang mereka rasakan, larut bersama mereka yaitu orang-orang yang paling berhak atas amanat yang tersemat di pundak kita. Akan engkau temukan bahwa hidup ini jauh lebih pelik dari yang pernah dibicarakan buku-buku teks terlengkap sekalipun.



Dan jangan lupa gembirailah persinggahan-persinggahanmu, pada riak gelombang, pundak-pundak bukit sampai ceruk sungai yang jauh, ataukah jalan yang mengular di padang sabana yang luas, nikmati semua, dan temukan hikmah di sana, di setiak jejakmu, pada tanah, laut, angin atau orang-orangnya, temukan padanya makna bersayap-sayap yang akan membawamu semakin meninggi ke maqam kearifan.



Bergeraklah untuk merebut mimpi dan menggenapkan serpihan takdirmu, sekaligus membumikan ilmu dan pengabdian, di perjalanan itu engkau juga pada akhirnya akan mengerti bahwa salah satu pintu memasuki kebahagiaan hidup yaitu melalui ketulusan berbagi dan memberi. Bahwa kebahagiaan adalah apa yang kita rasakan di dalam diri ketika bisa membuat orang lain berbahagia.



Lalu dari tempat-tempat yang jauh itu, engkau pun akan membagi cerita tentang pengalaman, tentang semangat dan idealisme yang tak boleh surut, atau tentang apa saja yang akan menjadi saksi bahwa di bawah matahari selalu ada anak muda yang siap mengabdi untuk kemanusiaan.-n



*Untuk seorang kawan yang segera memulai jalan pengabdiaanya di sebuah kota di timur tenggara, Manggarai NTT. Salama’ki dottoro



Negeri Seribu Nyiur, Bunta-Banggai, Malam 12 Ramadhan 1431 H

Tidak ada komentar: