Senin, 12 Mei 2008

Noblese Oblige


Berbekal bonus SMS gratis, saya mencoba memautkan tali silaturrahim dengan sahabat-sahabat jauh. Saya hubungi satu-satu, bertanya kabar dan tak lupa bertanya posisi sekarang. Ketika SMS berbalas satu persatu. tiba-tiba saya merasa tersadar, sungguh kita telah berpencar jauh. Menyusur jalan takdir kita masing-masing.

Nun di sana di Tanah Rencong Aceh, Terserak di tanah Jawa, bertaburan di rimba Borneo, Tanah Sulawesi, Ternate, Nusa Tenggara sana, sampai ke pedalaman Papua. Bertebaran di pelosok nusantara.
Ini membawaku kembali pada kenangan tentang sebuah rumah besar, rumah tempat kita ditempa bersama, dibentuk bersama, menemukan dan membesarkan cita-cita bersama, tertawa dan belajar bersama. Rumah tempat idealisme di rawat dan dibesarkan.

Padu mengabdi
Lalu inilah saat, ketika semua yang telah kita dapat dan tumbuhkan bersama di rumah itu dulu dibumikan. Bahwa idealisme tak sekedar retorika dan sebatas wacana atau gurauan anak muda. Bukan untuk ditinggalkan berserakan di koridor-koridor dan lantai putih rumah kita.
Bertebaranlah di penjuru negeri mengamalkan ilmu dan keahlian.
Inilah saat Ilmu, Iman dan amal padu mengabdi.

Lalu saya ingi mengenang lagu kebanggan, saat pertama kali menjejakkan kaki di halaman rumah besar kita tempo hari
...
Didesa dan di kota
bagiku sama saja
walaupun di tengah malam
tugas tetap harus ku jalankan
(Balada dokter kontrak)
Teriring salam untuk Teman-teman Sejawat di manapun berada. Ingat sebuah pesan guru untuk profesi kita. Noblese Oblige... bahwa dalam kemuliaan (profesimu) bersamanya ada tanggung jawab.-nuas-
Ambon, 12 mei 2008

Tidak ada komentar: