Rabu, 10 Desember 2008

Selamat Hari Raya

Di sebuah Pagi

Fajar baru akan beranjak terang, hawa sejuk pagi masih manguasai suasana. Ketika lantunan takbir,tahlil dan tahmid saling bersambung dari corong-corong mesjid. Tak ada yang menyita perhatian alam sepagi ini selain suara takbir yang menggetarkan itu. Suaranya memantul-mantul di dinding dan tembok rumah, menyusup di sisi ranting dan celah dedaunan. Menyisir rerumputan yang masih basah oleh embun. Seluruh kolong langit seperti terisi oleh gemuruhnya. Berdesak-desak di atmosfer bumi, berekspansi ke ruang semesta yang luas, terus mengisi ruang galaksi-galaksi yang asing, sampai jauh ke rongga kosmos yang sepi nun di sana, di jarak tahun cahaya.

Kurasakan pagi ini, gemuruh takbir, tahlil, dan tahmid yang menggetarkan itu, rupanya menyusup juga jauh ke dalam, di ruang jiwa, menyalakan suluh di bilik-bilik kesadaran yang dalam. Bergetar lisan menyambut ungkapan-ungkapan indah itu. Menyentuh kehalusan yang membuat luluh.
Pagi-pagi ketika semesta khusyuk menyimak takbir, ada hati yang berembun, sejuk, bening mengalahkan kaca-kaca.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…Laailaha illallah Allahu Akbar…Allahu Akbar Wallillahil Hamdu.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1429 H, buat sahabat-sahabat seperjalanan.

Tanah Papua, November 2008

Tidak ada komentar: