Kamis, 04 Desember 2008

Stasiun Perjalanan

Perjalanan hari ini tiba lagi di sebuah penghentian, sebuah jeda yang melayangkan ingatan pada kenangan waktu itu. Ketika langkah pertama kali dilesatkan, ada perasaan yang teraduk, jelas dominan mengiringi awal gerak itu. Sampai di titik ini takdir telah menjawab dengan sangat ramah semua harapan dan cemas.
Sebuah penghentian yang layak menjadi tempat menata ulang prasangka terhadap takdir. Sekali lagi tak ada yang terlewatkan, bahwa semua kerja takdir adalah kerja hikmah. Tak ada yang kosong terisi kesiaan. Maka di penghentian ini, tak ada yang lebih layak di upayakan, kecuali men yampaikan rasa syukur dan terus menyempurnakan rasa syukur itu kepada sang pemilik takdir.
Di sebuah penghentian, dengan hati seringan kapas, ku tersenyum kepada takdir. Subhanllah...walhamdulillah.-nuas-

Bandara Domine Eduard Osok Sorong, 031008

Tidak ada komentar: